Monday, 3 April 2017

Hari Pembaptisan Kanak-Kanak, Gereja Katolik.



Sakramen Pembaptisan Kanak-Kanak



Mengapa Kanak-Kanak/Bayi dibaptis dalam Gereja Katolik?

Di dalam Gereja Katolik Permandian bayi berkait erat dengan doktrin Dosa Asal. Gereja Katolik mengajarkan setiap manusia lahir ke dalam dunia dalam keadaan berdosa oleh akibat dosa asal yang diturunkan oleh Adam iaitu manusia pertama yang dijadikan Tuhan. Maka oleh yang demikian, Gereja Katolik memberikan jalan dalam pembatisan bayi, yang dimaksudakan untuk membersihkan si bayi tersebut dari dosa asal dan mempercayakan pertumbuhan iman kanak-kanak ke tangan para ibubapa dan penanggung baptis anak-anak tersebut, ini kerana Gereja mengenal pembatisan sebagai jalan untuk membawa anak tersebut kepada keselamatan seperti yang tercatat pada Markus 16:16, Sesiapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya dihukum.


Sebelum itu mari kita lihat beberapa fakta mengenai pembaptisan :-

Doktrin tentang Dosa Asal bersumber pada Kitab Suci dan Tradisi Suci:

1. Manusia pertama telah berbuat dosa:
Dalam kitab Kejadian dinyatakan bahwa Adam dan Hawa telah berdosa dan oleh karena itu, maka Adam dan Hawa dan seluruh keturunannya harus menanggung dosa. (Kej 2).
Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.” (Keb 2:24).
Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” (2 Kor 11:3; 1 Tim 2:14; Rm 5:12; Yoh 8:44). Dosa manusia pertama adalah dosa kesombongan (Rm 5:19; Tob 4:14; Sir 10:14-15).


2. Akibat dari dosa asal adalah:
Manusia kehilangan rahmat kekudusan dan terpisah dari Allah. (Kej 3)
Manusia kehilangan "the gift of integrity", sehingga manusia menderita dan meninggal (Kej 3:16)
Manusia terbelenggu oleh dosa dan kejahatan (Kej 3:15-16; Yoh 12:31; 14:30; 2 kor 4:4; Ib 2:14; 2 Pet 2:19).

3. Dosa asal ini diturunkan kepada semua manusia
"sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku" (Mz 51:7)
"Tetapi kerana dengki setan maka maut masuk ke dalam dan yang menjadi milik setan mencari maut itu". (Kej 2:24)
"from the woman come the beginning of sin and by her we all die". (LXX/ Septuagint - Sir 25:33).
Dan kemudian Rasul Paulus memberikan penegasan dengan memberikan perbandingan antara Adam, manusia pertama yang jatuh ke dalam dosa kesombongan dan Kristus yang membebaskan manusia dari dosa dengan ketaatan kepada Allah (Rom 5:12-21, Rom 5:12-19, 1 Kor 15:21, dan Ef 2:1-3).

4. Konsep tentang dosa asal diajarkan oleh Bapa Gereja, seperti Santo Agustinus abad ke 4 (De Nupt. et concupt. II 12, 25). St. Cyprian (abad ke 3) juga memperkukuhkan doktrin dosa asal dengan memberikan alasan bahawa dosa asal merupakan doktrin yang telah ada sejak awal yang dibuktikan dengan Pemandian bayi untuk penghapusan dosa (St.cyprian, Ep.64, 5). Kemudian adoktrin Dosa Asal ini diperkuat dari pernyataan Konsili Trente (D.790). Doktrin adanya Dosa Asal ini merupakan Tradisi suci yang berasal dari Kitap Suci dan pengajaraan lisan para rasul.


Penbatisan Bayi dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci:

1. Kisah Para Rasul 16:15, 33 menceritakan tentang bagaimana para rasul membaptis Lidia seorang penjual kain ungu dari Kota Tiatira beserta seluruh isi rumahnya, juga ketua keluarga. Demikian pula dalam Kisah Para Rasul 18:8 menceritakan tentang bagaimana Paulus membaptis Krispus dan seisi rumahnya dan juga keluarga Stefanus (1 Kor 1:16). " Seisi rumahnya" ini adalah termasuk anak-anak, sehingga diketauhi bahawa upacara pembaptisan bayi telah diamalkan sejak zaman para rasul. 


2. Rasul Paulus mengajarkan, kerana kita lahir dengan dosa Adam, maka kita semua perlu dibaptis (Rom 5:18-19)


3. Yesus sendiri mengajarkan agar anak-anak jangan dihalang untuk datang kepada-Nya (Mrk 10:14)


4. Di dalam Perjanjian Lama, anak-anak digabungkan dalam perjanjian baru dengan sunat yang dilakukan pada hari ke delapan (Im 12:3) pada saat mereka sendiri belum dapat menentukan sendiri apakah mereka mau tergabung dalam Bangsa Pilihan Allah. Maka seperti para orang tua memutuskan anak tersebut dibaptis, demi tergabungnya sang anak dalam Perjanjian Baru dan kekal yang menghantar kepada keselamatan. 


5. Pembatisan bayi berdasarkan atas ajaran 'quam primum" yaitu keutamaan makna Pembaptisan, seperti yang diajarkan oleh Tertullisn, St.Cyprian dan St. Agustinus.

Tertullian (160-220),  "Tanpa Baptis, Keselamatan tidak dapat diperolehi", berdasarkan pengajaran Yesus bahawa barangsiapa yang tidak dilahirkan kembali dalam air dan Roh, maka ia tidak dapat masuk dalam Kerajaan Allah (Yoh 3:5)". Pengajaran ini melandasi praktek Pembaptisan bayi (On Baptism, Ch 12).

St.Cyprian (250) mengajarkan bahawa " Pembaptisan yang mengakibatkan penghapusan dosa tidak boleh ditunda". (Cyprian, Epistles 64).
St.Cyril dari Yerusalem (313-386), "Jika orang tidak menerima Pembaptisan, ia tidak dapat diselamatkan, kecuali dalam kondisinya sebagai Martir yang tanpa baptis air menerima Kerajaan Allah". (Catecheses, 3:10)
St.Agustinus (422) juga menyebutkan bahawa Pembaptisan yang merupakan 'kematian kita terhadap dosa bersama Kristus dan kebangkitan kita ke dalam kehidupan baru bersama Kristus', manjadi dasar bagi gerbang rahmat Pembaptisan kepada semua, baik bayi maupun orang dewasa, sebab semua manusia telah berdosa oleh akibat doas asal (St. Agustine, Enchiridion, ch. 42, 43, 45).


Pembaptisan Bayi/Anak-anak menurut Katekismus Gereja Katolik dan Kitab Hukum Kanonik

1. KGK 1250: Kerana anak-anak dilahirkan dengan kodrat manusia yang jatuh dan dinodai dosa asal, maka mereka memerlukan kelahiran kembali di dalam Pembaptisan, supaya dibebaskan dari kekuasaan kegelapan dan dimasukkan ke dalam kerajaan kebebasaan anak-anak Allah ke mana semua manusia dipanggil. Dalam Pembaptisan anak-anak dapat dilihat dengan jelas sekali bahawa rahmat keselamatan itu diberikan tanpa jasa kita. gereja dan ibubapa menghalangi anak-anaknya memperoleh rahmat tak ternilai menjadi anak Allah, kalau mereka tidak dengan segera membaptisnya sesudah kelahiran.
2. KGK 1251: Ibubapa Kristian harus mengerti bahawa kebiasaan ini sesuai dengan tugasnya, memajukan kehidupan yang Tuhan percayakan kepada mereka.
3. KGK 1252: Adalah satu tradisi Gereja yang sanggat tua membaptis anak-anak kecil. Dari abad kedua kita sudah memiliki kesaksiaan jelas mengenai kebiasaan ini. Barangkali sudah pada awal kegiataan khotbah Para Rasul, bila seluruh "rumah" menerima Pembatisan anak-anak ikut dibaptis.
4. Kan.867
   1. Para ibubapa wajib mengusahakan agar bayi-bayi dibaptis dalam minggu-minggu pertama,                  segera sesudah kelahiran anaknya, bahkan juga sebelum itu, hendaknya menghadap paderi paroki        untuk memintakan sekramen bagi anaknya serta dipersiapkan dengan semestinya untuk itu. 
   2. Bila bayi berada dalam bahaya maut, hendaknya dibaptis tanpa menunda-nunda.
5. Kan 868:
   1. Agar bayi dibaptis secara licit, haruslah:
   # Ibubapa sekurang-kurangnya satu dari mereka atau yang secara penjaga menyetujuinya

  # harapan cukup beralasan bahawa anak itu akan dididik dalam agama katolik, bila harapan itu tiada ada, baptis hendaknya ditunda menurut ketentuan hukum partikular dengan memperingatkan ibubapanya mengenai alasan itu.
  2. Anak dari ibubapa katolik, bahkan juga dari ibubapa tidak katolik, dalam bahaya maut dibaptis secara licit, juga meskipun orangtuanya tidak menyetujuinya.

6. Kan. 851: Perayaan baptis haruslah disiapkan dengan semestinya, maka dari itu: 1. Ibubapa dari kanak-kanak yang harus dibaptis, demikian pula mereka yang akan menerima tugas sebagai penanggung baptis, handaknya diberitahu dengan baik tentang makna sakrament ini dan tentang kewajipan-kewajipan yang melekat padanya. Paderi paroki hendaknya mengusahakan, sendiri atau lewat orang-orang lain, agar para ibubapa dipersiapkan dengan semestinya lewat nasihat-nasihat paderi dan bahkan dengan doa bersama dengan mengumpulkan keluarga-keluarga dan bila mungkin juga dengan mengunjungi mereka. 

Demikian penjelasan tentang Pembaptisan bayi di dalam Gereja Katolik. Pada dasarnya Pembaptisan bayi dilakukan di Gereja Katolik, kerana Gereja Melanjutkan keinginan Allah agar semakin banyak orang dapat diselamatkan (1 Tim 2:4), dan mempercayakan perkembangaan iman kanak-kanak di tangan Ibubapa dan penanggung mereka. Dasar Alkitab ini cukup jelas seperti yang disebut diatas, demikian pula dari Tradisi Suci yang terlihat dari pengajaran para Bapa Gereja sejak zaman Gereja awal. Semoga hal ini dapat memberi penjelasan dan bantuan untuk umat mengetauhi tentang Pembaptisan bayi di dalam Gereja Katolik.



Pembatisan Jeremy & John di Gereja St.John, Tuaran.

Gereja St.John Tuaran, 12/03/2017. Dengan kerelaan dan keimanan ibubapa Jeremy(5thn) dan John(5Thn) telah di Baptis dengan nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Saya telah dipilih oleh ibubapa mereka untuk menjadikan saya sebagai penanggung baptis mereka dan menjadi Bapa Pembaptisan mereka. Semoga anak-anak ini terus membesar dengan iman dan kepercayaan seta di bawah lindungan Tuhan Yesus Kristus.


Di dalam Gereja untuk persiapaan 



We are here, take a selfie before the ceremony started

John and Me

Jeremy and Me








































Candle of life






















Family Picture




Pembatisan Stave Andrion di Secrat Heart Church

Gereja Hati Kudus, Kota Kinabalu, 05/11/2015. Untuk pertama kalinya saya dipilih dan dilantik untuk menjadi penanggung/bapa Pembaptisan kepada Stave Andrion yang berumur 5 tahun. Pada hari pembaptisan tersebut kehadiran cuma dari ahli keluarga sahaja dan tidak didatangi oleh orang luar. Kami sempat mengambil beberapa gambar selepas aktiviti pembaptisan tersebut. Sebagai seorang pemuda kristian katolik, untuk menjadi yang pertama kali adalah sanggat mengujakan dan juga merasa tanggungjawab untuk membentuk iman anak ini. Antara gambar-gambar yang sempat diambil untuk kongsian bersama.









Steve dan Padri yang membaptis



Gambar keluarga 




Salam kasih dalam Kristus Tuhan,


Rujukan
http://www.katolisitas.org/mengapa-gereja-katolik-membaptis-bayi/
http://baptisanbayi.blogspot.my/2011/02/baptisan-bayi-dalam-gereja-katolik.html
http://kkdiocese.net/soccom2013/category/cs/page/4/



No comments:

Post a Comment